Jumat, 27 Maret 2015

Kebudayaan Provinsi Jawa Timur


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Provinsi Jawa Timur
Dalam perjalanan sejarah bangsa, proses pembentukan struktur pemerintahan dan kewilayahan Jawa Timur ternyata memiliki perjalanan sangat panjang. Dari sumber-sumber epigrafis dalam bentuk tertulis (Prasasti Dinoyo) diketahui bahwa sejak abad VIII, tepatnya tahun 760 di Jawa Timur telah muncul suatu satuan pemerintahan; Kerajaan Kanjuruhan di Malang, dengan status yang sampai kini masih diperdebatkan.
Pada abad X, Jawa Timur menapaki fase baru, Jawa Timur yang semula merupakan wilayah pinggiran dari Kerajaan Mataram Kuno Jawa Tengah, kemudian mendapatkan momentum sebagai pusat kekuasaaan berbagai kerajaan, seperti Medang (937-1017), Kahuripan (1019-1049), Daha-Janggala (1080-1222), Singasari (1222-1292) dan Majapahit (1293-1527). Dalam hal ini, PU Shendok (929-947) adalah tokoh paling berjasa yang berhasil meletakkan dasar-dasar pemerintahan di Jawa Timut. Struktur pemerintahannya secara hirarkhis terdiri dari pmerintah pusat (Kraton), Watek (Daerah). Struktur ini terus bertahan sampai abad XIII zaman Singasari.
Pada abad XIII terjadi perkembangan baru dalam strukur ketatanegaraan di Indonesia di Jawa Timur, ditandai dengan munculnya sebuah struktur baru dalam pemerintahan, yaitu Negara (Provinsi). Berdasarkan Prasasti Mulamalurung (1255) dari masa Wisnu Wardhana yang juga bergelas Sminingrat menyatakan bahwa struktur pemerintahan Singasari dari Pusat (Kraton), Negara (Provinsi), Watek (Kabupaten) dan Wanua (Desa).
Pada masa kerajaan Majapahit, susunan itu mendapatkan berbagai penyempurnaan, terdiri dari bhumi (Pusat/Kraton), Negara (Provinsi/Bhatara),Watek/Wiyasa (Kabupaten/Tumenggung), Lurah/Kuwu (Kademangan), Thani/Wanua (Desa/Petinggi) dan paling bawah Kabuyutan (Dusun/Rama).
Anehnya struktur kenegaraan Majapahit (1294-1527) justru berkembang secara ketat pada masa Mataram (1582-1755), Wilayah Mataram dibagi secara konsentris terdiri dari Kuthagara/Negara (Pusat/Kraton), Negaragung/Negaraagung (Provinsi Dalam), Mancanegara (Provinsi Luar), Kabupaten dan Desa. Secara Estimologis, sebutan Jawa Timur pada zaman Mataram Islam muncul dengan nama Bang Wetan, dengan wilayah meliputi seluruh Pesisir Wetan dan Mancanegara Wetan (Pedalaman Jawa Timur).
Selanjutnya setelah Huru-hara Cina di Kartasura (1743), seluruh Wilayah Pesisir Utara Jawa dan Seluruh Pulau Madura jatuh di tangan kompeni, sedang daerah Mataram tinggal wilayah pedalaman jawa (Mancanegara Wetan-Mancanegara Kulon). Dengan berakhirnya perang Diponegoro (1830), seluruh Jawa Timur (Bang Wetan) dapat dikuasai Pemerintah Hindia Belanda. Dari tahun 1830-1928/1929, Belanda menjalankan pemerintahan dengan hubungan langsung Pemerintah Pusat VOC di Batavia dengan para Bupati yang berada di wilayah kekuasaanya.
Pemerintah Hindia Belanda yang sejak awal abad XX menerapkan politik imperalisme modern melakukan intensifikasi pemerintahan dengan membentuk Pemerintahan Provinsi Jawa Timur (Provincient van Oost Java) pada tahun 1929, dengan struktur pemerintahan, wilayah dan birokrasi tidak jauh berbeda seperti yang ada sekarang. Pada masa pendudukan jepang (1942-1945) seperti daeah lain, Jawa Timur diletakan dibawah pendudukan militer Jepang.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai menata kehidupan kenegaraan. Berdasarkan pasa 18 Undang-undang Dasar 1945 pada tanggal 19 Agustus 1945 oleh PPKI dibentuklah Provinsi dan Penentuan para Gubernurnya. Untuk pertama kalinya, R.M.T Soerjo yang kala itu menjabat Residen Bojonegoro ditunjuk sebagai Gubernur Jawa Timur yang pertama. R.M.T Soerjo yang dilantik tanggal 5 September 1945, sampai tanggal 11 Oktober 1945 harus menyelesaikan tugas-tugasnya di Bojonegoro dan baru tanggal 12 Oktober 1945 diboyong ke Surabaya, Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Atas pertimbangan perjalanan sejarah inilah maka diterbitkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2007 tentang Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang menetapkan Tanggal 12 Oktober sebagai hari Jadi Jawa Timur dan akan diperingati secara resmi setiap tahun, baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Timur.
1.2 Tentang Jawa Timur
Provinsi Jawa Timur secara geografis  terletak di antara 11100 Bujur Timur – 11404’ Bujur Timur  dan 712Lintang  Selatan  – 8048Lintang Selatan , dengan luas wilayah sebesar 47.963 km2 yang meliputi dua bagian utama. Yaitu Jawa Timur daratan dan Kepulauan Madura.  Wilayah daratan Jawa Timur sebesar 88,70 persen atau 42.541 km2, sementara luas Kepulauan Madura  memiliki luas 11.30 persen atau sebesar 5.422 km2.  Jumlah penduduknya pada tahun 2010  mencapai   37.476.757 jiwa . (Sumber : Database BPS Tahun 2010 ).
Secara  administratif Jawa Timur terbagi menjadi 29 kabupaten dan 9 kota,  dengan  Kota Surabaya sebagai ibukota provinsi.  Ini menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten/kota terbanyak di Indonesia.   Jawa Timur terbagi dalam 4 Badan Koordinasi  Wilayah (Bakorwil ), sebagai berikut Bakorwil I Madiun meliputi Kota Madiun, Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Ponorogo, Kab. Ngawi, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kota Blitar, Kkab. Blitar, dan Kab. Nganjuk.  Bakorwil II Bojonegoro meliputi Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kota Mojokerto, Kota Kediri, kab. Kediri, Kab. Jombang, dan Kab. Lamongan.  Bakorwil III Malang, meliputi Kota Malang, Kab. Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, Kab. Pasuruan, Kota Probolinggo, kab. Probolinggo, kab. Lumajang, kab. Jember, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo dan Kab. Banyuwangi.  Bakorwil IV  Pamekasan meliputi,  Kota Surabaya, Kab. Sidoarajo, kab. Gresik, kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, dan kab Sumenep.
Struktur Organisasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur terdiri atas  Sekretariat Daerah dengan 11 Biro dan Sekretariat DPRD,  20 Dinas, Inspektorat, 1 Badan , 12 Lembaga Teknis Daerah  , 4  Lembaga lain,  dan 5 Rumah Sakit Daerah.  Jawa Timur mempunyai posisi yang strategis di bidang Industri karena diapit oleh dua provinsi besar yaitu Jawa Tengah dan Bali, sehingga menjadi pusat  pertumbuhan industri maupun perdagangan.
Mayoritas  penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan.  Umumnya Suku Jawa menganut agama Islam, sebagian menganut agama Kristen,  Katolik, Hindu dan Buddha.
Jawa Timur memiliki kesenian dan kebudayaan yang khas, Reog dan Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timur yang sangat terkenal. Selain keseniannya yang begitu mendunia, kebesaran Jawa Timur juga tercermin dari aneka ragam budayanya. Antara lain karapan sapi, pacuan sapi  yang hanya ada di Madura, yang diilhami dari petani membajak sawah dengan sapi yang merupakan kebiasaan masyarakat Madura.
Masyarakat Jawa Timur memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebajikan. Hal ini terekspresikan pada pepatah “ JER BASUKI MAWA BEYA” , yang  berarti  untuk mencapai suatu kebahagiaan diperlukan pengorbanan.
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur dipilih melalui pemungutan suara secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Gubernur Jawa Timur                        : DR. H. SOEKARWO
Wakil Gubernur Jawa Timur  : Drs. H.SYAIFULLAH YUSUF
Dilantik pada tanggal 12 Pebruari 2014  oleh Menteri Dalam Negeri untuk masa jabatan 2014  sampai dengan 2019.Gubernur dan Wakil Gubernur beralamat di Jl Pahlawan 110 Surabaya.


BAB II
ISI

2.1 Sistem Peralatan Hidup
A. Pakaian Adat Jawa Timur
Secara sekilas pakaian adat Jawa Timur mirip dengan pakaian adat Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan pengaruh kebudayaan dan adat Jawa Tengah sangat banyak.
Namun tetap berbeda, pakaian adat Jawa Tengah mengambarkan  perilaku orang Jawa Tengah yang santun yang berbalut filisofi dalam kain batik.Sedangkan pada Pakaian adat Jawa Timur mencerminkan ketegasan dan kesederhanaan kebudayaan Jawa Timur.
Selain itu yang membedakan pakain adat Jawa Timur dengan Jawa Tengah adalah penutup kepala yang dipakai atau Odheng. Arloji rantai dan sebum dhungket atau tongkat.
Pakaian adat Jawa Timur biasa disebut dengan Mantenan. Karena biasanya  dipakai pada saat acara perkawinan oleh masyarakat jawa Timur.
Selain busana Mantenan, pakaian khas Madura juga termasuk pakain adat Jawa Timur.Pakaian khas Madura biasa disebut pesa’an. Pakaian ini terkesan sederhana karena hanya berupa kaos bergaris merah putih dan celana longgar. Untuk wanita biasa menggunakan kebaya.Ciri khas dari kebaya adalah penggunaan kutang polos dengan warna cerah yang mencolok. Sehingga keindahan tubuh si pemakai akan terlihat jelas.Hal ini merupakan nilai budaya Madura yang sangat menghargai keindahan tubuh. Bukan sebagai sarana pornografi.Warna – warna yang mencolok dan kuat yang dipakai dalam busana Madura mennjukan karakter orang Madura yang tidak pernah ragu – ragu, berani, terbuka dan terus terang.Sedangkan untuk para bangsawan menggunakan jas tutup polos dengan kain panjang. Lengkap dengan odeng yang menunjukan derajat kebangsawanan seseorang.
B. Rumah Adat Jawa Timur
            Sebagai suatu kebudayaan, suku Jawa tentu memiliki peralatan dan perlengkapan hidup yang khas diantaranya yang paling menonjol adalah dalam segi bangunan. Masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Jawa memiliki ciri sendiri dalam bangunan mereka, khususnya rumah tinggal. Ada beberapa  jenis rumah yang dikenal oleh masyarakat suku Jawa, diantaranya adalah rumah limasan, rumah joglo, dan rumah serotong. Rumah limasan, adalah rumah yang paling umum ditemui di daerah Jawa, karena rumah ini merupakan rumah yang dihunu oleh golongan rakyat jelata. Sedangkan rumah Joglo, umumnya dimiliki sebagai tempat tinggal para kaum bangsawan, misalnya saja para kerabat keraton.
Umumnya rumah di daerah Jawa menggunakan bahan batang bambu, glugu (batang pohon nyiur), dan kayu jati sebagai kerangka atau pondasi rumah. Sedangkan untuk dindingnya, umum digunakan gedek atau anyaman dari bilik bambu, walaupun sekarang, seiring dengan perkembangan zaman, banyak juga yang telah menggunakan dinding dari tembok. Atap pada umumnya terbuat dari anyaman kelapa kering (blarak) dan banyak juga yang menggunakan genting.


C. Senjata Khas Jawa Timur
Bagi masyarakat Madura, Celurit tak dapat dipisahkan dari budaya dan tradisi mereka hingga saat ini. Senjata tradisional ini memiliki bilahnya berbentuk melengkung bentuk bilah inilah yang menjadi ciri khasnya. Celurit menjadi senjata khas suku Madura yang biasa digunakan sebagai senjata carok.
Senjata ini melegenda sebagai senjata yang biasa digunakan oleh tokoh bernama Sakera. Masyarakat Madura biasanya memasukkan khodam, sejenis makhluk gaib yang menempati suatu benda, ke dalam celurit dengan cara merapalkan doa-doa sebelum carok. Walaupun demikian, pada dasarnya fungsi utama senjata ini merupakan salahsatu dari alat pertanian.

2.2 Sistem Kekerabatan
Dalam system kekerabatan Jawa keturunan dari Ibu dan Ayah dianggap sama hak nya, dan warisan anak perempuan sama dengan warisan laki-laki tetapi, berbeda dengan banyak suku bangsa yang lain, yang ada Indonesia. Misalnya, dengan suku-suku Batak di Sumatra Utara, masyarakat jawa tidak mengenal system marga. Susunan kekerabatan suku jawa berdasarkan pada keturunan kepada kedua belah pihak yang di sebut Bilateral atau Parental yang menunjukan system penggolongan menurut angkatan-angkatan.Walaupun hubungan kekerabatan di luar keluarga inti tidak begitu ketat aturannya, namun bagi orang jawa hubungan dengan keluarga jauh adalah tetap penting.

2.3 Sistem Mata Pencaharian
A. Sistem Mata Pencaharian Suku Jawa
Tidak ada mata pencaharian yang khas yang dilakoni oleh masyarakat suku Jawa. pada umumnya, orang-orang disana bekerja pada segala bidang, terutama administrasi negara dan kemiliteran yang memang didominasi oleh orang Jawa. selain itu, mereka bekerja pada sektor pelayanan umum, pertukangan, perdagangan dan pertanian dan perkebunan. Sektor pertanian dan perkebunan, mungkin salah satu yang paling menonjol dibandingkan mata pencaharian lain, karena seperti yang kita tahu, baik Jawa Tengah dan Jawa Timur banyak lahan-lahan pertanian yang beberapa cukup dikenal, karena memegang peranan besar dalam memasok kebutuhan nasional, seperti padi, tebu, dan kapas.
Tetapi orang Jawa juga terkenal tidak memiliki bakat yang menonjol dalam bidang industri dan bisnis seperti halnya keturunan etnis tionghoa.
B. Sistem Mata Pencarian Suku Tengger
Pada masa kini masyarakat Tengger umumnya hidup sebagai petani di erati. Prinsip mereka adalah tidak mau menjual tanah (erati) mereka pada orang lain. Macam hasil pertaniannya adalah kentang, kubis, wortel, tembakau, dan jagung. Jagung adalah makanan pokok suku Tengger. Selain bertani, ada sebagian masyarakat Tengger yang berprofesi menjadi pemandu wisatawan di Bromo. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menawarkan kuda yang mereka miliki untuk disewakan kepada wisatawan.


2.4 Bahasa
            Bahasa Indonesia  adalah bahasa resmi yang berlaku secara nasional, namun demikian Bahasa Jawa dituturkan oleh sebagian besar Suku Jawa. Dialek Bahasa Jawa timur dikenal dengan Bahasa Jawa Timuran, yang dianggap bukan Bahasa Jawa baku. Ciri khas Bahasa Jawa Timuran adalah egaliter, blak-blakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan bahasa layaknya Bahasa Jawa Baku, sehingga bahasa ini terkesan kasar. Namun demikian, penutur bahasa ini dikenal cukup fanatik dan bangga dengan bahasanya, bahkan merasa lebih akrab. Bahasa Jawa  Dialek Surabaya dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek Bahasa Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan Dialek Surabaya. Dibanding dengan bahasa Jawa dialek Mataraman (Ngawi sampai Kediri), bahasa dialek malang termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif tinggi. Sebagai contoh, kata makan, jika dalam dialek Mataraman diucapkan dengan 'maem' atau 'dhahar', dalam dialek Malangan diucapkan 'mangan'. Salah satu ciri khas yang membedakan antara bahasa arek Surabaya dengan arek Malang adalah penggunaan bahasa terbalik yang lazim dipakai oleh arek-arek Malang. Bahasa terbalik Malangan sering juga disebut sebagai bahasa walikan atau osob kiwalan. Berdasarkan penelitian Sugeng Pujileksono (2007), kosa kata (vocabulary) bahasa walikan Malangan telah mencapai lebih dari 250 kata. Mulai dari kata benda, kata kerja, kata sifat. Kata-kata tersebut lebih banyak diserap dari bahasa Jawa, Indonesia, sebagian kecil diserap dari bahasa Arab, Cina dan Inggris. Beberapa kata yang diucapkan terbalik, misalnya mobil diucapkan libom, dan polisi diucapkan silup. Produksi bahasa walikan Malangan semakin berkembang pesat seiring dengan munculnya supporter kesebelasan Arema (kini Arema Indonesia)yang sering disebut Aremania. Bahasa-bahasa walikan banyak yang tercipta dari istilah-istilah di kalangan supporter. Seperti retropus elite atau supporter elit. Otruham untuk menyebut supporter dari wilayah Muharto. Saat ini Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SLTA.
Bahasa Madura dituturkan oleh Suku Madura di Madura maupun di mana pun mereka tinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya Bahasa Jawa, yaituenja-iya (bahasa kasar), engghi-enten (bahasa tengahan), dan engghi-bhunten (bahasa halus). Dialek Sumenep dipandang sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa standar yang diajarkan di sekolah. Di daerah Tapal Kuda, sebagian penduduk menuturkan dalam dua bahasa: Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Kawasan kepulauan di sebelah timur Pulau Madura menggunakan Bahasa Madura dengan dialek tersendiri, bahkan dalam beberapa hal tidak dimengerti oleh penutur Bahasa Madura di Pulau Madura (mutually unintellegible).
Suku Osing di Banyuwangi menuturkan Bahasa Osing. Bahasa Tengger, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Suku Tengger, dianggap lebih dekat dengan Bahasa Jawa Kuna.
Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita dan talk show, misalnya JTV memiliki program berita menggunakan Boso Suroboyoan, Bahasa Madura, dan Bahasa Jawa Tengahan

2.5 Kesenian
            Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.
Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari  Malaysia  merupakan kesenian khas ponorogoyang telah dipatenkan sejak tahun 2001,reog kini juga menjadi icon kesenian Jawa Timur. Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain Damarwulan, Angling Darma, dan Sarip Tambak-Oso.
Seni tari tradisional di Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.
Terdapat pula kebudayaan semacam barong sai di Jawa Timur. Kesenian itu ada di dua kabupaten yaitu, Bondowoso dan Jember. Singo Wulung adalah kebudayaan khas Bondowoso. Sedangkan Jember memiliki macan kadhuk. Kedua kesenian itu sudah jarang ditemui.

2.6 Sistem Religi
            Mayoritas suku Jawa umumnya menganut agama Islam, sebagian kecil lainnya menganut agama Kristen dan Katolik, dan ada pula yang menganut Hindu dan Buddha. Sebagian orang Jawa juga masih memegang teguh kepercayaan Kejawen. Agama Islam sangatlah kuat dalam memberi pengaruh pada Suku Madura. Suku Osing umumnya beragama Islam dan Hindu. Sedangkan mayoritas Suku Tengger menganut agama Hindu.
Orang Tionghoa umumnya menganut Konghucu, meski ada pula sebagian yang menganut Buddha, Kristen, dan Katolik; bahkan Masjid Cheng Ho di Surabaya dikelola oleh orang Tionghoa dan memiliki arsitektur layaknya kelenteng.
Berikut rinciannya : Agama    Islam (96,36%), Protestan (1,70%), Katolik (0,62%), Buddha 
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi terbesar dan terbanyak jumlah penduduknya di Indonesia. Sebagian besar penduduk Jawa Timur merupakan suku Jawa, namun di Jawa Timur juga terdapat beberapa suku lain seperti suku osing, suku Tengger dan juga suku Madura. Adanya beberapa suku yang menetap di Jawa Timur membuat provinsi ini memiliki beragam kebudayaan yang berkembang. Keberagaman kebudayaan tersebut terlihat dari adanya beberapa bahasa yang di gunakan masyarakat Jawa Timur serta beragamnya kesenian khas Jawa Timur.
            Masyarakat Jawa Timur mayoritas beragama muslim dan sebagian lagi menganut agama Kristen, Katoik, Hindu dan Buddha. Sementara itu system kekerabatan yang ada di masyarakat Jawa Timur umumnya sama seperti system kekerabatan yang berlaku pada suku Jawa. Masyarakat Jawa Timur dala hal mata pencaharian umumnya menekuni segala bidang. Provinsi Jawa Timur memiliki senjata khas berupa cerulit, rumah adat yang disebut rumah joglo serta pakaian adat Mantenan dan ada juga pakaian khas Madura yaitu Pesa’an. Masyarakat Jawa Timur memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebajikan. Hal ini terekspresikan pada pepatah “ JER BASUKI MAWA BEYA” , yang  berarti  untuk mencapai suatu kebahagiaan diperlukan pengorbanan.

3.2 Saran
            Budaya daerah merupakan warisan para leluhur yang harus kita jaga dan lestarikan bersama, jangan sampai kebudayaan yang ada di Negara kita ini di akui oleh Negara lain bahakan hilang tergerus oleh zaman.
            Budaya daerah merupakan bagian dari kepribadian masyarakat kita, maka dari itu kita semua berkewajiban untuk terus melestarikannya.

Serambi Cinta di Negeri Cahaya

RESENSI BUKU FIKSI-NON FIKSI
(“SERAMBI CINTA DI NEGERI CAHAYA”)
Diperuntukkan Sebagai Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
 











KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr.Wb
            Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, berkat izinnya penyusun dapat menyelesaikan resensi buku “SERAMBI CINTA DI NEGERI CAHAYA” karya Syiffanis Amaar ini.
            Resensi buku ini disusun untuk memenuhi nilai ujian praktek mata pelajaran bahasa Indonesia. Resensi ini bertujuan agar penyusun dapat meresensi buku dengan benar berdasarka tahapan-tahapan dalam membuat resensi.
            Penyusun menyadari dalam penyusunan resensi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak, maka dari itu penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Tuhan Yang Maha Esa
2.      Orang tua penyusun yang telah memberikan dukungan moril dan materil
3.      Ibu Dra.Suyanti selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia
4.      Semua rekan dan sahabat penyusun
            Hanya karena keterbatasan ilmu pengetahuan dari penyusun,maka penyusun menyadari bahwa resensi ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya atas semua kekurangan dari resensi ini.
            Penyusun juga megharapkan kritik serta saran dari para pembaca agar kedepannya penyusunan resensi ini lebih baik dari sebelumnya.
             Demikian resensi ini penyusun susun, semoga dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb

                                                                                                            Gunungputri, Februari 2015


                                                                                                                          Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
                  Untuk menegtahui informasi dari sebuah buku kita dapat memperolehnya melalui membaca resensi buku tersebut yang dimuat dala surat kabar atau majalah.Buku yang diresensi biasanya merupakan buku yang baru diterbitkan. Melalui resensi masyarakat mendapatkan informasi tentang kelebihan dan kelemahan serta informasi lainnya tentang buku yang diresensi tersebut.
                  Menulis resensi berarti menyampaikan informasi mengenai ketetapan buku bagi pembaca. Didalam resensi disajikan berbagai ulasan mengenai buku tersebut dari berbagai segi yang terdapat dalam buku tersebut.

1.2  Tujuan
                  Tujuan dari resensi ini sendiri yaitu:
1.      Penulis dapat membuatan resensi berdasarkan tahapan-tahapan dalam membuat resensi.
2.      Pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan resensi.
3.      Pembaca dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan buku yang diresensi tersebut.

1.3  Manfaat 
1.      Manfaat resensi bagi penulis buku
            Manfaatnya yaitu, penulis buku mendapatkan saran dan masukan tentang buku yang ditulisnya. Penulis juga akan mengetahui sejauh mana sambutan dan tanggapan dari masyarakat luas.
2.      Manfaat resensi bagi penerbit buku
            Manfaatnya yaitu, memperkenalkan buku yang diterbitkannya (media promosi) serta penerbit mendapatkan saran demi kebaikan buku yang diterbitkannya.
3.      Manfaat bagi pembaca
            Manfaatnya yaitu, pembaca mendapatkan referensi tentang buku-buku yang sudah diterbitkan serta pembaca dapat mengetahui hal-hal apa saja yang terdapat didalam buku tersebut.


BAB II
ISI
2.1 Identitas Buku 

    Judul buku              : Serambi Cinta Di Negeri Cahaya
     Penulis                    : Hilda Ainis Syifa “Syiffanis Amaar”
     ISBN                       : 978-602-0900-19-3
     Penerbit                  : Loveable
     Editor                      : Stan Maulen
     Cetakan                  : I,2014
     Tebal                      : IV + 336 halaman; 12.7 x 20,5 cm
     Tahun Terbit                       : 2014
     Jumlah Halaman     : 336 halaman
     Harga                      : Rp 64.500,-


2.2 Sinopsis
                        Cerita novel ini dimulai dari kisah seorang remaja bernama Azriel. Azriel tinggal bersama ibunya, Ibu Mutia. Setiap hari Azriel mengamen di jalanan ibu kota, selain mengamen Azriel juga mengajar di rumah singgah yang di dirikan oleh dia bersama sahabatnya Rangga. Selain mereka berdua yang mengajar di rumah singgah tersebut ada pula Embun adik perempuan dari rangga. Embun adalah wanita yang sangat cantik dan baik hati, mungkin karena itulah Azriel menaruh perasaan pada Embun. Karena perasaan yang teramat mendalam itu pula yang mendorong Azriel memberikan sebuah kalung yang sangat berharga baginya kepada Embun.
                        Namun ditengah perasaan Azriel terhadap Embun, Embun justru menemukan sosok lelaki yang sangat dia kagumi yaitu Varo. Embun mengagumi permainan music Varo yang sangat indah dan Embun jatuh cinta pada Varo, begitupun Varo juga ternyata menyukai Embun. Varo adalah anak dari seorang penyanyi terkenal yaitu Harry Gunawan dan ibunya adalah seorang perancang busana yang terkenal.Embun memperkenalkan Varo pada Azriel, karena Embun tau Azriel sangat menyukai Harry Gunawan ayahnya Varo. Namun bukannya merasa senang justru Azriel malah terlihat tidak senang Embun dekat dengan Varo.
                        Varo dan Embun semakin dekat, bahkan mereka sering jalan berdua. Namun kedekatan itu tidak berlangsung lama karena Varo akan pergi ke London untuk menggapai impiannya menjadi seorang musisi terkenal. Namun sebelum keberangkatannya ke London Varo mendapatkan fakta bahwa Azriel adalah kakaknya, hal itu Varo ketahui ketika dia mendapatkan foto ayahnya bersama seorang perempuan dan seorang anak laki-laki dari dompet Azriel yang terjatuh. Kemudian Varo memberanikan diri menanyakan hal itu pada ayahnya, dan ayahnya mengakui bahwa Azriel adalah kakak tiri Varo dan menjelaskan kejadian yang sebenarnya.Memang ayah Varo dulu sempat menikah dengan ibu Azriel dan dikarunia seorang anak yaitu Azriel. Tetapi karena perbedaan agama dari keduanya, orang tua  mereka meminta agar mreka bercerai atau Azriel akan dibawa ke panti asuhan. Hingga akhirnya Harry menceraikan Mutia ibu Azriel demi kebaikan bersama. Harry berpesan pada Varo agar tidak mencintai wanita yang tidak seagama dengannya, namun hal itu sudah terlambat karena Varo sudah terlanjur mencintai Embun.
                        Tiga hari menjelang keberangkatan Varo ke London Embun melihat ayah Varo sedang berbincang dengan seorang dosen tentang kepergian Varoke London, ketika mengetahui Varo akan pergi ke London Embun teringat perkataan Varo saat pertama kali mereka bertemu, Varo mengatakan bahwa dia akan pergi ke London untuk mengejar impiannya menjadi musisi. Hari terakhir sebelum keberangkatannya ke London Varo pergi menemui Embun di kampusnya. Ketika mereka bertemu di lantai atas gedung kampus, Varo menyatakan cintanya pada Embun. Namun Embun yang telah mengetahui perbedaan diantara keduanya todak ingin mengorbankan agamanya demi cintanya kepada Varo.
                        Akhirnya Varo berangkat ke London untuk mewujudkan mimpinya meski dia berat meninggalkan Embun. Ketika sampai di London Varo di jemput oleh seorang laki-laki bernama Louis yang merupakan kawan ayahnya Varo, bersama Louis lah Varo akan tinggal di London. Ketika sampai di apartemen Louis, Varo tersadar bahwa ponselnya tertinggal di taksi. Varo sangat kebingungan karena di ponsel itu ada nomer Embun.Setelah merebahkan tubuhnya sejenak di tempat tidur, Varo langsung bergegas keruang tengah dan melihat sebuah piano dan langsung memainkannya. Louis yang melihat hal tersebut langsung kagum melihat kemampuan Varo tersebut. Setelah melihat bakat Varo Louis lalu mendaftarkan Varo dalam audisi “ Simphony of music”. Ketika Varo jalan-jalan di London dia melihat seorang gadis yang mirip seperti Embun, lalu Varo mengikutinya. Setelah lama mengikuti gadis tersebut Varo kehilangan jejak gadis tersebut. Varo tersesat dan tidak mengetahui jalan untuk pulang ke apartemen, hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang anak kecil bernama Amar. Varo meminta tolong kepada Amar untuk ditunjukkan jalan kembali ke aparten, Amar bersedia mengantar Varo pulang. Ketika Amar telah mengantarkan Varo dan Amar hendak pulang, tidak sengaja Varo menemukan botol kaca terjatuh dari saku Amar, ketika Varo hendak mengembalikannya Amar telah pergi.
                        Sementara itu di Jakarta, Harry yang akan mengadakan konser dikabari oleh produsernya bahwa penyanyi yang biasa tampil menemaninya berhalangan hadir, lalu Harry menelpon Varo untuk meminta saran dan Varo menyarankan agar ayahnya meminta Azriel untuk berduet bersamanya. Lalu Harry menemui Azriel untuk memintanya agar mau berduet bersamanya di konser nanti, dan Azriel menyetujuinya dengan syarat Harry harus menanggung sendiri resikonya.
                        Sementara itu Varo kembali menemui Amar untuk mengembalikan obat yang terjatuh dari saku amar, Varo sudah mengetahui jika obat tersebut adalah obat kanker dan Varo sangat prihatin dengan apa yang dialami Amar. Ketika Varo ingin mengajak Amar berjalan-jalan Varo mendengar suara lantunan AL-QUR’AN, ternyata suara itu adalah suara Amaar. Mendengar lantunan ayat AL-QUR’AN dari Amar Varo merasakan kedamaian. Lalu setelah Amar selesai mengaji, Amar keluar dari masjid dan menghampiri Varo, lalu Varo mengjak Amar berjalan-jalan. Kemudian Varo banyak bertanya tentang islam kepada Amar.
                        Konser Harry Gunawan akan segera berlangsung, namun Harry belum juga muncul. Hal ini membuat produser music konser tersebut kebingungan, namun kemudian Harry dating dan berkata dia akan tampil dengan anaknya tapi anak itu bukan Varo. Produser dan wartawan yang mendengar hal itu sontak terkejut dan bertanya-tanya apa maksud Harry sebenarnya. Lalu muncullah Azriel dari balik ruang make up dan kemudian konser dimulai. Keesokan harinya setelah konser tersebut selesai banyak pemberitaan soal Azriel yang dianggap anak haram Harry. Istri Harry yang membaca berita tersebut di majalah sangat terkejut dan marah, hingga akhirnya dia pergi dari rumah.
                        Sementara itu Varo bersiap megikuti audisi, setelah menunggu giliran Varo akhirnya tampil dan berhasil memukau semua penonton dan juri, akhirnya varo lolos kebabak berikutnya. Sementara itu, setelah mengklarifikasi kabar tentang Azriel akhirnya istri Harry kembali pulang. Kemudian Rose istri Harrry meminta agar diatarkan untuk bertemu dengan Azriel. Rose menawari Azriel untuk tampil di sebuah acara fashion show untuk menyanyi, dan Azriel menerimanya.
                        Setelah tampil di acara itu Azriel menjadi terkenal dan berubah menjadi seorang bintang. Sementara itu Varo berhasil menembus babak final lomba music di Inggris.Sebelum final Varo berniat mengunjungi Amar. Ketika sampai di rumah Amar, Varo bertemu dengan orang tua Amar. Namun Varo kebingungan karena tidak menemui Amar, hingga akhirnya ayah Amar mengajak Varo kesebuah pemakaman dan menceritakan kepada Varo bahwa Amar telah meninggal. Namun sebelum meninggal Amar menitipkan sebuah kaset kepada ayahnya untuk diberikan kepada Varo. Varo sangat terpukul atas meninggalnya Amar, dia tidak bisa tidur dan hana bisa diam sambil mendengarkn kaset dari Amar. Ketika babak final di lakukan Varo terlihat tidak bergairah dan tampil apa adanya, dan hasilnya Varo pun kalah. Setelah babak final itu Varo lebih banyak diam di apartemen dan terus memutar kaset pemberian Amar.Suatu hari Varo ditawari menjadi penyanyi di sebuah perusahaan rekaman dan Varo menerimanya. Kemudian Varo berhasil mewujudkan mimpinya menjadi penyanyi terkenal. Namun ditengah perjalanannay sebagai penyanyi Varo kerap dihinggapi perasaan yang ane ketika mendengar lantunan ayat AL-QUR’AN. Suatu malam Varo bermimpi bertemu dengan Amar, lalu Varo menceritakan kejadian-kejadian tersebut kepada ayahnya Amar dan guru mengaji Amar. Lalu Varo diberikan sebuah tafsir AL-QUR’AN oleh guru mengaji Amar. Setelah Varo membaca tafsir tersebut dan kmudian Varo mndapat sebuah pertandan dari ALLAH, Varo pun mantap untuk memeluk islam. Varo menyatakan keislamannya dan mengucapkan dua kalimat syahadat di depan guru mengaji dan ayahnya Aamr serat jamaah di masjid dekat rumah Amar.
                        Setelah mantap masuk islam, kemudian Varo menceritakan hal tersebut pada Louis dan orang tuanya. Orang tua Varo sangat marah terhadap Varo, namu Varo mengungkapan alasannya dan hal tersebut membuat hati orang tuanya luluh dan menerima keputusan Varo.
                        Setelah cukup lama meninggalkan Indonesia, akhirnya Varo pulang ke tanah air untuk menemui Embun dan Azriel. Varo memberiakn kejutan dengan menyanyi di acara wisuda Embun, Embun dan semua tamu termasuk Azriel sangat terkejut. Tapi Embun tidak bisa menemui Varo secara langsung karena Varo sangat sibuk. Ketika Embun sedang di rumah singgah alangakh terkejutnya dia ketika Varo dating dan mengucapkan salam, lalu Varo menceritakan bahwa dia sudah masuk islam. Lalu Varo mengajak Embun berjalan-jalan, ketika di tengah jalan Embun melihat Ani muridnya di rumah singgah sedang di pukuli oleh ayahnya. Varo dan Embun berusaha menyelamatkan Ani ketika Varo menyelamatkan Ani ayah ani mengeluarkan sebilah pisau dan menusukannya kea rah Varo, namun tiba-tiba Azriel muncul dan melindungi varo dan membiarkan tubuhnya tertusuk pisau. Sontak Embun dan Varo berteriak, namun nyawa Azriel sudah tidak tertolong lagi. Varo sangat terpukul atas kepergian Azriel, dia terus merasakan kesdihan.
                        Setelah sebulan keprgian Azriel baru lah Varo bisa terlepas dari rasa kesedihan tersebut. Kemudian Varo memutuskan untuk melamar Embun di kafe La Carte, tempat pertama kali Varo bernyanyi untuk Embun. Akhirnya Varo menikahi Embun, dan membawa Embun ke London.









2.3 Unsur Intinsik
            1. Tema
                        Tema yang diangkat dalam buku ini yaitu cinta, mengejar mimpi dan pencarian tuhan.
2. Alur
Jika dilihat dari jalan ceritanya, novel ini menggunakan alur cerita maju-mundur.
3.Sudut Pandang
Dalam Novel ini, sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga tunggal. 
4.Penokohan
Penggambaran tokoh dalam novel ini begitu kreatif dan jelas. Terdapat tokoh yang memegang peran dominan dalam novel ini yaitu protagonis dan titragonis
5.Gaya Bahasa
Kata-kata yang ditulis ringan dan gaya bahasanya sangat menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat modern. Selain itu, bahasa yang digunakan juga memiliki makna dan berisi.

2.4 Sekilas Tentang Penulis 
Syiffanis Amaar merupakan nama pena dari Hilda Ainis Syifa. Perempuan kelahiran Jakarta, 12 oktober 1995 ini merupakan mahasiswa STMIK ISTB Jakarta dan alumni dari         SMK Global Persada. Novel ini merupakan novel pertama yang diterbitkan.
Di tengah aktivitasnya sebagai karyawan sekaligus mahasiswa, Hilda, biasa ia disapa, menyempatkan diri untuk menyalurkan hobi menulisnya. Beberapa karya novelnya sedang dalam perampungan.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kelebihan dan Kekurangan Buku
           
1.      Kelebihan
Inti cerita novel ini, bukan hanya tentang cinta, tapi penemuan jati diri, kepercyaaan akan Tuhan, pergulatan batin, konflik keluarga, dan cita-cita. Yang akhirnya, membuat novel ini kaya akan konflik dan tidak membosankan. Cerita novel ini tidak monoton dan ceritanya membuat penasaran pembaca untuk membaca setiap chapternya.
Novel ini menyajikan cerita yang bisa membawa emosi pembaca pada kenyataan hidup yang sesungguhnya. Novel ini juga sangat inspiratif dan edukatif karena banyak pelajaran yang bisa diambil dari novel ini. 


2.      Kekurangan
Novel ini menggunakan alur yang meloncat-loncat, sehingga dapat beresiko membuat bingung pembaca. Untuk itu diperlukan  pemahaman dan konsentrasi yang tinggi bagi pembacanya.


3.2 Kesimpulan
Kesimpulannya adalah sebelum kita meresensi buku sebaiknya kita membaca atau menyimak buku tersebut  dengan cermat.Selain itu kita juga harus memahami isi dan makna dari buku tersebut.Setelah kita melakukan semua itu barulah kita bisa membuat synopsis dan menganilasa kelebihan serta kekurangan dari buku tersebut.